Element adalah grup band yang berdiri tanggal 14 Februari 1999. Saat ini anggota grup tersebut adalah Ferdy Taher (vokalis), Didi Riyadi (drummer), Ibank (bassist), Fajar (keyboardist), Arya (gitaris), Adhit (gitaris).
Awal terbentuk
Awalnya, grup ini digawangi 7 orang, yaitu Didi Riyadi sebagai drummer, Ibank sebagai bassist, Fajar sebagai keyboardist, dua orang gitaris yaitu Arya dan Adhit serta dua orang vokalis yaitu Ronny Setiawan (alm) dan Lucky Widjatmoko. Album perdana mereka adalah Hanyalah Cinta yang mengandalkan lagu berjudul sama sebagai single pertama, dan lagu "Galau" sebagai single kedua. Album ini rilis di bawah Universal Music Indonesia yang mengontrak mereka sebanyak 3 album. Sedangkan manajemen Element dipegang oleh Oxygen Entertainment yang juga menangani fans club Element.H.Suhadi , Ternyata “Sang Pencipta Hymne UIN”
Setelah WR Supratman Mencipta Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, kini Terbukti – Ketua JAI Yogya 1990an, juga Pencipta Lagu Wajib Universitas Islam Negri (UIN) Se Indonesia.
H Suhadi(kanan)diwawancara Mirajudin Shd Ygy2009 |
Teka-teki siapa pencipta lagu Hymne UIN kini terjawab sudah. Adalah H Suhadi (73), seniman asal Yogyakarta, yang menciptakan lagu tersebut di tahun 1960-an.
Bagi masyarakat Yogyakarta, khususnya di kalangan seniman Muslim, nama Suhadi tampaknya sudah tak asing. Ia bukan saja dikenal sebagai komposer dan pencipta lagu-lagu bernafaskan Islam melainkan juga seorang pianis dan konduktor.
Sebagai pencipta lagu-lagu Islami, Suhadi sendiri telah banyak melahirkan karya ciptaannnya. Salah satunya adalah Hymne IAIN yang kemudian dipakai sebagai “lagu wajib” di seluruh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) di Indonesia. Bahkan, ketika beberapa IAIN berubah menjadi universitas (UIN), lagu tersebut masih tetap diperdengarkan (lihat Berita UIN No 83).
Hanya saja, di beberapa UIN, judul dan syair sedikit mengalami perubahan. UIN Jakarta misalnya, judul hymne diubah menjadi Hymne UIN, sementara UIN Yogyakarta menjadi Hymne UIN Sunan Kalijaga. Di kedua UIN ini, berdasarkan hasil penelusuran Berita UIN, syair lagu juga sedikit mengalami perubahan. Kecuali di IAIN, seperti IAIN Walisongo Semarang dan IAIN Sunan Ampel Surabaya, semua syair masih tetap sesuai naskah aslinya.
Suhadi menuturkan, Hymne IAIN dikarang tahun 1964 atau pada awal-awal IAIN berdiri dari sebelumnya bernama Akademi Dinas Ilmu Agama atau ADIA. Ceritanya bermula dari sebuah sayembara cipta lagu hymne IAIN yang digelar Departemen Agama. Lagu itu diperuntukkan bagi IAIN, yang waktu itu baru berdiri di dua tempat, yakni Yogyakarta dan Jakarta dengan rektor pertama Prof Drs Soenardjo.
“Waktu itu saya ikut lomba dan kemudian berhasil memenangkannya,” jelas Suhadi, yang ditemui di rumahnya di kawasan Wirobrajan, DI Yogyakarta, pada 14 Juni 2008 lalu. “Hadiahnya berupa uang sebesar Rp 45.000 dan sebuah piagam ha...ha...ha...,” lanjutnya seraya tertawa.
Dalam sayembara itu, Suhadi tak hanya diminta mengarang bait-bait syair tapi sekaligus mengaransemen menjadi sebuah lagu. Namun, agar sejalan dengan visi dan misi IAIN, panitia pun menetapkan beberapa kriteria yang harus termuat dalam semangat lagu hymne tersebut.
Coretan tangan naskah asli Hymne IAIN yang disertakan dalam sayembara itu hingga kini masih tersimpan utuh di rumah Suhadi. Bahkan, ketika Berita UIN meminta untuk menyanyikan bait-bait syair lagu karyanya tanpa membaca naskah, ia pun masih sanggup dan hafal.
Ikut menyaksikan
Kini 44 tahun sudah lagu Hymne IAIN dicipta. Namun, Suhadi sendiri mengaku hampir tak pernah tahu dengan keberadaan lagu ciptaannya itu. Padahal, di seluruh IAIN/UIN di Indonesia, lagu itu masih kerap diperdengarkan, khususnya oleh kelompok paduan suara mahasiswa atau PSM.
Di UIN Jakarta, PSM selalu memperdengarkannya di setiap ada acara resmi seperti wisuda sarjana, dies natalis, pengukuhan guru besar atau program pengenalan studi dan almamater (Propesa). Hal yang sama, juga dilakukan di UIN Yogyakarta.
Yang menarik, di “kampus orange” ini, setiap ada acara resmi, lagu hymne tak hanya diperdengarkan PSM Gita Savana tapi juga kerap mengundang Suhadi untuk mendengarkan dan menyaksikan langsung. “Saya sempat beberapa kali diundang hadir. Rasanya terharu sekali ketika lagu (hymne) itu dinyanyikan,” kata Suhadi dengan pandangan mata yang berkaca-kaca.
Hymne UIN Sunan Kalijaga sendiri, menurut dia, beberapa bait syairnya kini telah mengalami perubahan, kecuali untuk nada lagu. “Ada beberapa perubahan misalnya pada bait ketiga dari Pembangun jiwa//serta penggali menjadi Integrasikan//interkoneksikan. Selain itu, juga ada penambahan kata “Amin” dan not baru di akhir lagu tersebut,” paparnya dengan nada tetap bersemangat meski usianya kini mulai beranjak senja.
Meski ada perubahan, sebagai pencipta, Suhadi toh masih tetap bangga. Pasalnya tak lain karena lagu yang dinyanyikan dengan andante espressivo itu digubah oleh dirinya sendiri. “Perubahan itu dilakukan tahun 2004 atas permintaan pimpinan UIN Yogyakarta,” jelasnya.
Menurut Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Yogyakarta Dr Maragustam, syair Hymne UIN Sunan Kalijaga memang sedikit mengalami perubahan sesuai dinamika dan perkembangan kampus UIN Yogyakarta. Namun, pihaknya sendiri tak mengetahui secara persis bagaimana sejarah perubahan lagu itu.
“Saya sebetulnya tidak mengetahui banyak tentang lagu hymne itu,” ujarnya singkat saat dihubungi di kampus UIN Yogyakarta. (sumber : www.uinjkt.ac.id/ penulis, Nanang SyaikhuMeski Timnas Gagal, Ariel Peterpan Tetap Bangga
Ariel Peterpan tetap merasa bangga dengan Timnas Indonesia meskipun gagal menyabet Piala AFF 2010.
"Kalau dari permainan, mereka sudah bagus. Tapi, keberuntungan rupanya belum berpihak pada timnas kita. Saya puas dengan permainan timnas, meski gagal meraih Piala AFF," kata Ariel Peterpan, di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Kamis (30/12).
Ariel menilai timnas Indonesia setidaknya mendominasi pertandingan semalam. Namun, semangat tim menurun saat peluang emas penalti kapten Firman Utina gagal. "Semuanya bisa saja berubah jika penalti Firman berhasil. Saya melihat pemain langsung drop ketika penalti gagal diarahkan ke gawang Malaysia," ujar kekasih Luna Maya itu.
Ariel menonton Final Piala AFF 2010 di Rutan Kebonwaru, Bandung, bersama dengan penghuni rutan lainnya. Dia menyatakan rasa salutnya dengan permainan timnas Malaysia yang berhasil menahan perlawan timnas Indonesia.
''Timnas Malaysia memang bagus bermainnya. Mereka bisa mengimbangi permainan timnas kita," ujar Ariel. Ia berharap timnas Indonesia bisa tetap semakin kompak dan bisa menang di ajang sepak bola lainnya.(Sumber: republika.co.id)
Ariel Peterpan MeLaunching Album Single Terbaru di Dalam Tahanan
Meski dalam suasana serba terbatas di dalam tahanan, Nazril Irham alias Ariel Peterpan tetap bisa berkarya. Kemarin terpidana kasus video porno yang diganjar 3,5 tahun itu merilis album single barunya di Rutan Kebon Waru, Bandung, dalam suasana sangat sederhana.
SUASANA ramai terlihat di depan pintu masuk Rutan Kebon Waru, Bandung, Jawa Barat, sekitar pukul 09.00 kemarin (18/4). Bukan saja ramai karena banyak orang yang akan mengunjungi para tahanan, tapi juga ramai oleh wartawan. Sebab, berdasar info dari Musica"s Studio, satu jam lagi digelar acara peluncuran single terbaru Ariel di dalam rutan. Ya, meski sekarang sebagai pesakitan, kekasih Luna Maya itu masih saja menjadi incaran pemburu berita.
Jarum jam sudah menunjukkan lebih dari pukul 10.00. Namun, belum ada tanda-tanda acara tersebut berlangsung. Yang ada justru petugas rutan memanggil calon pengunjung yang akan besuk tahanan, sesuai dengan urutan nomor antrean. Tidak ada pihak manajemen Peterpan ataupun Musica"s Studio yang memberikan informasi mengenai kepastian berlangsungnya acara tersebut. Sampai akhirnya Ezra, road manager Peterpan, keluar dari dalam rutan sambil terburu-buru. Dari mulut Ezra diperoleh informasi bahwa mereka tengah menyiapkan acara tersebut.
Rupanya, pihak manajemen maupun label yang menaungi Peterpan sudah berada di dalam rutan. Kepastian mengenai bisa atau tidaknya menggelar acara launching di dalam rutan ternyata memang didapatkan secara mendadak. Karena itu, mereka hanya memiliki sedikit waktu untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Ketika wartawan menunggu izin untuk masuk rutan, salah seorang petugas mengatakan bahwa acara diundur hingga pukul 13.00, menanti jam besuk tahanan selesai.
Benar saja, ketika waktu yang ditentukan tiba, pihak rutan mempersilakan para wartawan masuk. Setelah melewati dua pintu, terlihat bagian dalam rutan yang masih berarsitektur kuno itu. Di bagian kanan, tepat di lorong yang digunakan sebagai tempat berlalu lalang, sudah ditata kursi yang menghadap taman. Itu adalah kursi yang dipersiapkan pihak rutan untuk melakukan konferensi pers.
Di taman, ditata banyak kursi yang digunakan para wartawan. Sound system berada tepat di samping kiri panggung. Sound system-nya sangat sederhana. Hanya terdiri atas pengeras suara dan pemutar musik.
Tak berapa lama Ariel datang dengan dikawal petugas. Dia mengenakan t-shirt putih dipadu kemeja kotak biru. Rambutnya agak cepak. Ariel pun terlihat lebih segar jika dibandingkan dengan terakhir kali saat divonis. Dia mengumbar senyum kepada pewarta yang datang.
Personel Peterpan yang lain juga hadir. Ada Reza, Uki, serta Lukman. Sayangnya, Luna Maya tak hadir. Informasi yang diterima Jawa Pos, Luna tidak hadir karena ada acara mendadak. Dipandu oleh Bens Leo, bintang film sang Pemimpi itu pun menceritakan apa yang telah dia hasilkan selama di tahanan.
"Terima kasih semuanya. Saya berterima kasih karena telah bisa menciptakan suasana yang enak. Di sini saya masih bisa berkreasi. Dalam menjalani proses yang akan lama di sini, ternyata muncul banyak ide di pikiran saya. Ide membuat lagu tentunya. Namun, saya memutuskan untuk memperdengarkan satu lagu," kata pria 29 tahun itu.
Lebih lanjut duda satu anak itu mengungkapkan bahwa banyak penghuni rutan yang berminat pada musik, seperti dirinya. Namun, untuk bisa menciptakan dan mengeluarkan lagu seperti yang dia lakukan, jalannya susah. Mungkin itu karena yang lain tidak memiliki latar belakang figur publik seperti dia.
"Makanya, dengan kesempatan ini mudah-mudahan saya bisa membuka pintu untuk yang lain. Dan semoga tidak cuma di sini. Di rutan lain penghuninya juga bisa berkarya," lanjutnya. Rutan Kebon Waru sendiri pernah melahirkan sebuah band bernama Waru Band. Anggotanya adalah warga binaan. Waru Band ada sebelum Ariel masuk.
Lagu yang diciptakan Ariel untuk sementara berjudul Dara. "Judulnya sementara ini masih Dara. Tapi, nanti bisa saja berubah karena masih dalam proses pematangan," jelasnya.
Lagu Dara diperdengarkan. Setelah itu Ariel juga menyanyikannya secara langsung. Jangan dibayangkan bahwa lagu tersebut memiliki instrumen musik yang lengkap dan matang. Jauh dari itu. Lagu tersebut sangat sederhana. Sesederhana cara pembuatannya.
"Beda kan dengan yang biasanya dibuat. Ini karena memang tidak pakai instrumen asli. Musiknya pakai musik komputer. Vokalnya juga di-take di sini," ungkapnya.
Memang tidak mungkin Ariel melakukan rekaman di studio besar. Segala sesuatunya harus dilakukan di lingkungan rutan. Nah, rutan Kebon Waru memiliki banyak fasilitas untuk membina warganya. Salah satunya studio rekaman.
Studio tersebut berada di salah satu ruang binaan. Ruang itu berukuran 12 meter x 5 meter. Di dalamnya diisi meja kerja petugas dan tiga unit mesin jahit untuk berlatih. Lalu di bagian pojok terdapat sebuah meja berisi komputer dan satu buah keyboard berukuran mini. Nah, di sebelah kiri meja ada bilik berukuran 1 meter x 1 meter yang terbuat dari papan. Bagian dalam bilik dilapisi semacam busa supaya kedap suara. Di bilik itulah Ariel merekam suaranya.
Karena begitu sempit, bilik studio rekaman itu hanya bisa diisi satu orang. Kalau orang itu memegang gitar, tidak ada ruang lagi di dalamnya. Sesak. "Memang alatnya seadanya dan sederhana. Tapi, saya tetap bisa berkarya, kan?" ucap Ariel.
Proses pembuatan satu lagu itu pun cukup lama, yakni empat bulan. Ariel dibantu salah seorang warga binaan bernama Faisal. Dia yang membuat aransemen musiknya.
Faisal menceritakan, begitu Ariel masuk ke Kebon Waru, mereka bertemu dan sering ngobrol. "Sering gitaran bareng juga. Ariel bilang kalau dia nyiptain lagu. Akhirnya kami bikin dan rekam," tutur Faisal.
Sekali lagi, karena tengah menjalani masa hukuman, untuk berkreasi pun mereka harus mengikuti peraturan yang ada. Tidak bisa dalam sehari penuh mereka mengerjakan lagu tersebut. "Karena itu, proses sampai lagu ini jadi seperti sekarang cukup lama, empat bulan. Waktu yang kami punya kan terbatas," tambah Ariel.
Lagu Dara menceritakan kondisi Ariel ketika di dalam tahanan. Dia bercerita tentang kerinduan. "Iya, ini tentang kerinduan. Tentang orang yang berada di dalam sini (di tahanan, Red) dan orang yang berada di luar (tahanan). Meski terpisah, mereka saling menguatkan. Walaupun tertimpa masalah," ungkapnya.
Berikut penggalan liriknya: Dan jangan kau bersedih, ku tahu kalau lelah. Tepiskan keruh dunia. Biarkan mereka, biarkan mereka. Tenangkan hati di sana. Tertidur kau lelah, mimpi yang menenangkan. Biarkan semua, biarkan semua.
Kalau membaca liriknya, tersirat bahwa Ariel tengah mengalami kerinduan mendalam. Apakah kepada Luna dia merindu? Apakah lirik tersebut untuk menguatkan hati kekasihnya yang harus terpisah darinya?
Ariel memang tidak menjawab. Dia hanya tersenyum. Sebelum bernyanyi, pria kelahiran Pangkalan Brandan, Sumatera Utara, itu sempat mengucapkan banyak kata maaf. Maaf untuk masyarakat Indonesia dan maaf untuk sahabat Peterpan.
"Sebelum nyanyi, saya ingin menyampaikan sesuatu. Untuk sahabat Peterpan di mana pun berada. Maaf, harus menunggu lama karena album kami tertunda. Mudah-mudahan lagu ini bisa mengobati kerinduan kalian. Saya berharap lagu ini bisa diterima masyarakat Indonesia. Saya juga ingin memohon maaf kepada seluruh masyarakat atas semua keresahan yang telah terjadi selama ini," katanya.
Lagu Dara, menurut manajer Peterpan Budi Soeratman, adalah single atas nama Ariel pribadi. Bukan Peterpan. "Kalau album Peterpan, sekarang ini masih dipersiapkan. Tapi, untuk rilisnya kami menunggu hingga permasalahan selesai. Ini adalah karya Ariel pribadi yang dia ciptakan di dalam tahanan. Jadi, tidak akan masuk dalam album Peterpan," jelasnya.
Ariel juga mengatakan, meski dia ditahan, para personel Peterpan lainnya sering mengunjungi untuk membahas masalah album. "Mereka sering ke sini. Mendengarkan lagu-lagu yang tengah diproses. Lalu kami membahas apa yang kurang," tutur Ariel.
Seusai memberikan sedikit keterangan dan menyanyi di depan wartawan, dia lantas dikawal petugas rutan untuk kembali masuk ke selnya.
Jarum jam sudah menunjukkan lebih dari pukul 10.00. Namun, belum ada tanda-tanda acara tersebut berlangsung. Yang ada justru petugas rutan memanggil calon pengunjung yang akan besuk tahanan, sesuai dengan urutan nomor antrean. Tidak ada pihak manajemen Peterpan ataupun Musica"s Studio yang memberikan informasi mengenai kepastian berlangsungnya acara tersebut. Sampai akhirnya Ezra, road manager Peterpan, keluar dari dalam rutan sambil terburu-buru. Dari mulut Ezra diperoleh informasi bahwa mereka tengah menyiapkan acara tersebut.
Rupanya, pihak manajemen maupun label yang menaungi Peterpan sudah berada di dalam rutan. Kepastian mengenai bisa atau tidaknya menggelar acara launching di dalam rutan ternyata memang didapatkan secara mendadak. Karena itu, mereka hanya memiliki sedikit waktu untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Ketika wartawan menunggu izin untuk masuk rutan, salah seorang petugas mengatakan bahwa acara diundur hingga pukul 13.00, menanti jam besuk tahanan selesai.
Benar saja, ketika waktu yang ditentukan tiba, pihak rutan mempersilakan para wartawan masuk. Setelah melewati dua pintu, terlihat bagian dalam rutan yang masih berarsitektur kuno itu. Di bagian kanan, tepat di lorong yang digunakan sebagai tempat berlalu lalang, sudah ditata kursi yang menghadap taman. Itu adalah kursi yang dipersiapkan pihak rutan untuk melakukan konferensi pers.
Di taman, ditata banyak kursi yang digunakan para wartawan. Sound system berada tepat di samping kiri panggung. Sound system-nya sangat sederhana. Hanya terdiri atas pengeras suara dan pemutar musik.
Tak berapa lama Ariel datang dengan dikawal petugas. Dia mengenakan t-shirt putih dipadu kemeja kotak biru. Rambutnya agak cepak. Ariel pun terlihat lebih segar jika dibandingkan dengan terakhir kali saat divonis. Dia mengumbar senyum kepada pewarta yang datang.
Personel Peterpan yang lain juga hadir. Ada Reza, Uki, serta Lukman. Sayangnya, Luna Maya tak hadir. Informasi yang diterima Jawa Pos, Luna tidak hadir karena ada acara mendadak. Dipandu oleh Bens Leo, bintang film sang Pemimpi itu pun menceritakan apa yang telah dia hasilkan selama di tahanan.
"Terima kasih semuanya. Saya berterima kasih karena telah bisa menciptakan suasana yang enak. Di sini saya masih bisa berkreasi. Dalam menjalani proses yang akan lama di sini, ternyata muncul banyak ide di pikiran saya. Ide membuat lagu tentunya. Namun, saya memutuskan untuk memperdengarkan satu lagu," kata pria 29 tahun itu.
Lebih lanjut duda satu anak itu mengungkapkan bahwa banyak penghuni rutan yang berminat pada musik, seperti dirinya. Namun, untuk bisa menciptakan dan mengeluarkan lagu seperti yang dia lakukan, jalannya susah. Mungkin itu karena yang lain tidak memiliki latar belakang figur publik seperti dia.
"Makanya, dengan kesempatan ini mudah-mudahan saya bisa membuka pintu untuk yang lain. Dan semoga tidak cuma di sini. Di rutan lain penghuninya juga bisa berkarya," lanjutnya. Rutan Kebon Waru sendiri pernah melahirkan sebuah band bernama Waru Band. Anggotanya adalah warga binaan. Waru Band ada sebelum Ariel masuk.
Lagu yang diciptakan Ariel untuk sementara berjudul Dara. "Judulnya sementara ini masih Dara. Tapi, nanti bisa saja berubah karena masih dalam proses pematangan," jelasnya.
Lagu Dara diperdengarkan. Setelah itu Ariel juga menyanyikannya secara langsung. Jangan dibayangkan bahwa lagu tersebut memiliki instrumen musik yang lengkap dan matang. Jauh dari itu. Lagu tersebut sangat sederhana. Sesederhana cara pembuatannya.
"Beda kan dengan yang biasanya dibuat. Ini karena memang tidak pakai instrumen asli. Musiknya pakai musik komputer. Vokalnya juga di-take di sini," ungkapnya.
Memang tidak mungkin Ariel melakukan rekaman di studio besar. Segala sesuatunya harus dilakukan di lingkungan rutan. Nah, rutan Kebon Waru memiliki banyak fasilitas untuk membina warganya. Salah satunya studio rekaman.
Studio tersebut berada di salah satu ruang binaan. Ruang itu berukuran 12 meter x 5 meter. Di dalamnya diisi meja kerja petugas dan tiga unit mesin jahit untuk berlatih. Lalu di bagian pojok terdapat sebuah meja berisi komputer dan satu buah keyboard berukuran mini. Nah, di sebelah kiri meja ada bilik berukuran 1 meter x 1 meter yang terbuat dari papan. Bagian dalam bilik dilapisi semacam busa supaya kedap suara. Di bilik itulah Ariel merekam suaranya.
Karena begitu sempit, bilik studio rekaman itu hanya bisa diisi satu orang. Kalau orang itu memegang gitar, tidak ada ruang lagi di dalamnya. Sesak. "Memang alatnya seadanya dan sederhana. Tapi, saya tetap bisa berkarya, kan?" ucap Ariel.
Proses pembuatan satu lagu itu pun cukup lama, yakni empat bulan. Ariel dibantu salah seorang warga binaan bernama Faisal. Dia yang membuat aransemen musiknya.
Faisal menceritakan, begitu Ariel masuk ke Kebon Waru, mereka bertemu dan sering ngobrol. "Sering gitaran bareng juga. Ariel bilang kalau dia nyiptain lagu. Akhirnya kami bikin dan rekam," tutur Faisal.
Sekali lagi, karena tengah menjalani masa hukuman, untuk berkreasi pun mereka harus mengikuti peraturan yang ada. Tidak bisa dalam sehari penuh mereka mengerjakan lagu tersebut. "Karena itu, proses sampai lagu ini jadi seperti sekarang cukup lama, empat bulan. Waktu yang kami punya kan terbatas," tambah Ariel.
Lagu Dara menceritakan kondisi Ariel ketika di dalam tahanan. Dia bercerita tentang kerinduan. "Iya, ini tentang kerinduan. Tentang orang yang berada di dalam sini (di tahanan, Red) dan orang yang berada di luar (tahanan). Meski terpisah, mereka saling menguatkan. Walaupun tertimpa masalah," ungkapnya.
Berikut penggalan liriknya: Dan jangan kau bersedih, ku tahu kalau lelah. Tepiskan keruh dunia. Biarkan mereka, biarkan mereka. Tenangkan hati di sana. Tertidur kau lelah, mimpi yang menenangkan. Biarkan semua, biarkan semua.
Kalau membaca liriknya, tersirat bahwa Ariel tengah mengalami kerinduan mendalam. Apakah kepada Luna dia merindu? Apakah lirik tersebut untuk menguatkan hati kekasihnya yang harus terpisah darinya?
Ariel memang tidak menjawab. Dia hanya tersenyum. Sebelum bernyanyi, pria kelahiran Pangkalan Brandan, Sumatera Utara, itu sempat mengucapkan banyak kata maaf. Maaf untuk masyarakat Indonesia dan maaf untuk sahabat Peterpan.
"Sebelum nyanyi, saya ingin menyampaikan sesuatu. Untuk sahabat Peterpan di mana pun berada. Maaf, harus menunggu lama karena album kami tertunda. Mudah-mudahan lagu ini bisa mengobati kerinduan kalian. Saya berharap lagu ini bisa diterima masyarakat Indonesia. Saya juga ingin memohon maaf kepada seluruh masyarakat atas semua keresahan yang telah terjadi selama ini," katanya.
Lagu Dara, menurut manajer Peterpan Budi Soeratman, adalah single atas nama Ariel pribadi. Bukan Peterpan. "Kalau album Peterpan, sekarang ini masih dipersiapkan. Tapi, untuk rilisnya kami menunggu hingga permasalahan selesai. Ini adalah karya Ariel pribadi yang dia ciptakan di dalam tahanan. Jadi, tidak akan masuk dalam album Peterpan," jelasnya.
Ariel juga mengatakan, meski dia ditahan, para personel Peterpan lainnya sering mengunjungi untuk membahas masalah album. "Mereka sering ke sini. Mendengarkan lagu-lagu yang tengah diproses. Lalu kami membahas apa yang kurang," tutur Ariel.
Seusai memberikan sedikit keterangan dan menyanyi di depan wartawan, dia lantas dikawal petugas rutan untuk kembali masuk ke selnya.