5.10.2016

Jokowi Tipu Abu Sayyaf Pakai Cek Bodong, Kata Pengamat Intelijen

Rimanews - Pengamat Intelijen John Mempi mendapat kabar Pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menipu Kelompok Abu Sayyaf saat pembebasan 10 WNI dengan memberikan cek kosong sebagai tebusan. 

"Karena konon kabarnya Abu Sayyaf diminta menandatangani kwitansi cek kosong," kata John, saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (5/05/2016).
Menurut John, dalam sejarah operasi pembebasan sandera, terdapat dua jenis operasi yakni operasi intelijen dan operasi militer. Namun, lanjut dia, kedua jenis operasi tersebut tidak berlaku bagi pemerintahan Jokowi.
"Dalam pembebasan sandera dari tangan Abu Sayyaf, (Presiden) Jokowi melakukan operasi model baru, yakni operasi pasar," tutur dia
John menambahkan operasi ala Jokowi menggunakan teori jual beli atau mekanisme pasar. Oleh sebab itu, kata dia, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) harus melakukan audit menyeluruh terhadap jual beli sandera oleh pemerintah dengan Abu Sayyaf.  
PPATK, lanjut dia, juga harus melihat kemungkinan adanya aliran dana kepada pihak terkait. "Demikian pula dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus melakukan mengenai adanya unsur suap dalam pembebasan sandera," tandas pengamat intelijen itu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar